Mojokerto – suaraharianpagi.com
Pagelaran seni dan budaya Mojotirto, tahun
ini kembali diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Mojokerto pada Senin (22/3).
Kegiatan yang sempat terhenti lantaran pandemi Covid-19 tersebut, menandai
bangkitnya perekonomian pariwisata di Kota Mojokerto.
Bertempat di Bantaran Sungai Ngotok atau
tepat di bawah Jembatan Rejoto, serangkaian kegiatan dilakukan sejak pagi.
Mulai dari, melarungkan sembilan mata air, menebarkan benih ikan, menanam pohon
jeruk dan memberangkatkan secara langsung atlet Persatuan Olahraga Dayung
Seluruh Indonesia (PODSI).
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari
mengatakan, kegiatan Mojotirto diselenggarakan sebagai ungkapan syukur atas
nikmat dan kemurahan Allah yang telah melimpahkan sumber daya alam (SDA) berupa
air. Dimana, air merupakan sumber kebutuhan hidup bersama. Festival
Mojotirto ini dihelat sekaligus untuk memperingati Hari Air yang jatuh setiap
tanggal 22 Maret.
"Rasa syukur ini, kita implementasikan
dengan memanfaatkan segala potensi yang kita miliki. Baik sumber daya alam,
maupun sumber daya manusia, melalui ide kegiatan yang dikemas dalam rangkaian
kenduri banyu. Yang terdiri dari, prosesi kirab, prosesi Umbul Dungo Tirto Suci,
menebarkan benih ikan dan menanam buah jeruh," jelas Ning Ita, sapaan
akrab wali kota.
Lebih jauh Ning Ita menjelaskan, melalui
kegiatan Mojotirto diharapkan kedepannya event-event kepariwisataan semakin
berkembang seiring dengan pembangunan Wisata Bahari Majapahit. Dimana nantinya,
sepanjang aliran Sungai Ngotok akan dibangun berbagai macam wisata. Mulai dari,
agrowisata, taman budaya yang lengkap dengan amfiteater, food court berdesign
Kapal Majapahit, dan masih banyak lainnya.
"Tentunya, dari sekian grand design
Wisata Bahari Majapahit, kami akan melakukan pembangunnya secara multiyear.
Sembari menunggu pembangunan fisiknya, kami telah melakukan penanaman buah
jeruk sebagai agrowisata di bantaran Sungai Ngotok dengan persetujuan dari BBWS
(Balai Besar Wilayah Sungai) Brantas," terang wali kota perempuan pertama
di Mojokerto ini.
Dengan dibangunnya kawasan Wisata Bahari
Majapahit, diharapkan mampu menjadi pemicu bangkitnya perekonomian pada bidang
pariwisata. Terlebih, pembangunan wisata tersebut selaras dengan program wisata
yang mendukung dalam Peraturan Presiden nomor 80 tahun 2019 tentang Percepatan
Pembangunan Ekonomi di Kawasan Jawa Timur se-Gerbang Kertosusila.
"Apalagi, tahun ini Pemusatan
Latihan Daerah (Puslatda) Tim Dayung Jawa Timur pada Pekan Olaraga Nasional
(PON) ke-20 yang sempat tertunda karena pandemi Covid-19, dilaksanakan di Kota
Mojokerto. Ini, merupakan suatu kebanggaan bagi kami. Semoga, ini akan membawa
dampak baik pada lingkungan sekitar dalam membangkitkan ekonomi kerakyatan,"
tandasnya. *adv
Posting Komentar