Mojokerto – suaraharianpagi.com
Pandemi
Covid-19 berdampak pada berbagai sektor, tak terkecuali pada sektor ekonomi.
Karena itu, lewat Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan
Program Pemulihan Ekonomi Nasional Dalam Rangka Mendukung Kebijakan Keuangan
Negara untuk Penanganan Pandemi Coronavirus Disease 2019, Wali kota Mojokerto
Ika Puspitasari melalui OPD-OPD di Pemkot Mojokerto, menerapkan berbagai
kebijakan untuk memulihkan perekonomian.
Disamping
gencar melakukan budi daya pertanian organik, upaya lain yang ditempuh oleh
Ning Ita untuk bangkit dari Covid-19 adalah dengan menggelar berbagai pelatihan
untuk warga Kota Mojokerto. Salah satunya adalah pelatihan pembuatan frozen
food bagi pelaku usaha mikro. Pelatihan ini dibuka langsung oleh Ning
Ita pada Senin (24/8) di ruang pertemuan GMSC.
Hariyanto,
Plt. Kepala Diskouminaker Kota Mojokerto menyatakan, tujuan pelatihan pembuatan
Frozen Food adalah untuk meningkatkan pengetahuan sumber daya manusia pelaku
usaha mikro dalam usaha yang mandiri dan berdaya saing. “Pelatihan ini juga untuk meningkatkan jiwa
kewirausahaan bagi pelaku usaha mikro serta mendukung pertumbuhan perekonomian
nasional dan daerah,” ujar Hariyanto.
Lebih lanjut, Hariyanto menyampaikan, pelatihan frozen ini banyak
diminati oleh warga Kota Mojokerto, namun terkait dengan pelaksanaan protokol
kesehatan, maka pelatihan ini dibatasi hanya untuk 60 orang yang terbagi
menjadi 2 gelombang. “Pelatihan
gelombang I dilaksanakan tanggal 24 s/d 26 Agustus 2020 dan gelombang II akan
dilaksanakan pada 27 s/d 29 Agustus 2020,” jelas Hariyanto.
Sementara itu dalam pengarahannya, Ning Ita menyampaikan bahwa pelatihan
ini tidak hanya sebuah program yang selesai setelah pelatihan, tapi akan terus
berkelanjutan hingga pemasaran dan menjadi salah satu solusi dampak covid-19.
“Pelatihan yang digelar pada masa pandemi ini
bisa menjadi solusi bagi para pelaku usaha mikro. Kami berupaya semaksimal
mungkin dampak covid bisa kita atasi secara sinergis," ujarnya.
Dalam pelatihan yang mayoritas diikuti oleh perempuan tersebut, Ning Ita
juga menyampaikan bahwa para pelaku usaha mikro adalah tulang punggung
perekonomian nasional dan memegang peran penting dalam ekonomi kerakyatan.
“Kita upayakan pelaku usaha mikro dan karyawan yang ter PHK kita berikan stimulus
untuk bisa tetap bertahan, bangkit melakukan inovasi untuk memenuhi kebutuhan
keluarga setiap bulannya,” ujar Ning Ita.
“Meskipun
pemerintah sudah mengeluarkan Bansos, kita sadar Bansos tidak mampu mencukupi
kebutuhan keluarga, untuk itu tetap harus berinovasi, dan salah satu sektor
yang terdampak namun masih tetap dibutuhkan adalah bidang makanan," lanjut
Ning Ita. Selain itu, Ning Ita juga menyampaikan agar para peserta selain
memahami proses produksi juga harus mampu memanfaatkan berbagai media yang ada
untuk memasarkan produk. “Dalam era industri 4.0 Pemkot telah menyiapkan
platform untuk melakukan transaksi tanpa harus bertemu muka antara penjual dan
pembeli serta untuk memutus mata rantai covid-19,” ujar Ning Ita.
Sementara itu, para peserta menilai, pelatihan ini sangat bermanfaat,
sebagaimana diungkapkan oleh Eni, warga Purwotengah. “Saya sampaikan terima kasih kepada Ning Ita, karena
dengan pelatihan ini saya memiliki wacana baru untuk usaha saya, semoga bisa
untuk memperbaiki ekonomi dan tambahan pemasukan di masa pandemi ini,"
ujarnya. Perempuan yang kesehariannya berjualan makanan ini berharap,
setelah pelatihan mereka tetap diberi pendampingan untuk memasarkan produk dan
tentunya peralatan untuk menyimpan hasil produksi.
Senada
dengan Eni, Heni Stefani, warga Miji, menyampaikan bawa pelatihan ini dapat
meningkatkan kemampuannya dibidang kuliner. “Adanya pelatihan ini bisa
meningkatkan skill saya dan para pelaku UMKM bidang kuliner," ujarnya.
Heni menambahkan, dirinya tidak keberatan untuk
berbagi ilmu kepada teman atau kerabat yang tidak berkesempatan untuk ikut
pelatihan kali ini karena memang peserta sangat terbatas.
Selain
pelatihan pembuatan frozen food yang menghadirkan narasumber PT. Mulia Inti
Pangan Semarang dan PT. Ensterna, melalui Diskouminaker Pemerintah Kota
Mojokerto juga akan mengadakan pelatihan pelaksanaan RAT bagi koperasi,
pelatihan akuntansi dasar, pelatihan pembuatan kudapan tradisional, pelatihan
aneka camilan kekinian dan pelatihan pembuatan aneka rasa telur asin.
Disperindag Pemerintah Kota Mojokerto selanjutnya juga akan mengadakan
pelatihan membatik dengan teknik shibori, pelatihan ecoprint dan pelatihan
leathercraft yang rencananya akan digelar bulan september mendatang. Sementara
itu dari Disporabudpar Kota Mojokerto akan menggelar pelatihan tata kelola
destinasi pariwisata dan pelatihan pemandu wisata ekowisata/bahari. *adv