Rabat Beton Desa Sumbermulyo Rusak Parah


JOMBANG – suaraharianpagi.com
   Lagi-lagi proyek Dana Desa di wilayah Kabupaten Jombang Bermasalah, kali ini proyek bangunan jalan rabad beton di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang bermasalah. Pasalnya jalan di desa tersebut hanya hitungan bulan selesai dibangun sudah remek alias rusak parah.
   Jalan rabad beton tersebut berlokasi di Dusun Kebon Melati RT.02, RW 13 dengan volume pekerjaan 133 M X 3 M, dibiayai dari Dana Desa tahun 2019 sebesar Rp 89.650.000; di kerjakan bulan Januari tahun 2020.
   Dari pantauan dilapangan pembangunan tidak transparan, dalam prasasti bangunan tidak mencantumkan ketebalan jalan rabad beton tersebut. Jalan selesai dibangun sekitar tanggal 17 Januari tahun 2020, namun kondisinya saat ini sudah memprihatinkan, sudah mengalami pecah-pecah, retak, dan permukaan jalan sudah terkelupas alias remek sepanjang jalan dari ujung ke ujung. Kalau toh ada yang masih bagus itu hasil patungan warga disekitarnya satu bek sak semen untuk memperbaiki. Sementara warga yang tidak ikut patungan semen karena tidak mampu kondisi jalan didepan rumahnya masih kelihatan rusak parah.
   Menurut salah seorang warga yang menolak disebutkan namanya, ia mengatakan, “bangunan jalan tersebut selesai dikerjakan sekitar tanggal 17 Januari 2020 lalu, tapi sekitar dua bulan, jalan sudah rusak, permukaan jalan terkelupas semua dan berlubang.
Pelaksanaan pembangunan memang dilaksanakan secara asal-asalan. Adonan semen yang digunakan takaranya ngawur, mestinya menurut SK Bupati Jombang Komposisi campuran 1,2,3, (satu sak semen, dua kotak ukuran pasir dan tiga kotak ukuran batu koral) tetapi oleh TPK Desa Subermulyo, Maskur, diduga campuranya diganti menjadi 1,3,3 ( satu sak semen, tiga kotak ukuran pasir dan tiga kotak ukuran batu koral ). Padahal saat pelaksanaan sudah banyak yang mengingatkan, tapi tidak digubris. Ketimbang dimusuhi, akhirnya pilih diam.” keluhan warga kepada wartawan suaraharianpagi.com. (13/4).
   Ditambahkan, saya ini rakyat biasa, jadi hanya bisa pasrah, padahal uang yang digunakan untuk membangun adalah uang hasil pajak yang dikumpulkan dari keringat rakyat, termasuk saya dan keluaraga”. ujar warga dengan nada jengkel.
    “Saya juga tidak ikhlas kalau uang pajak yang mereka bayarkan kepada pemerintah digunakan untuk membangun asal-asalan seperti di Desa Sumbermulyo, Dana Desa khan uang dari rakyat, bukan uang pribadi Kades”. Tegas warga dengan nada sewot.
   Kepala Desa Sumbermulyo, Fuad, saat konfirmasi dikantor balai desa, tidak ada ditempat, “Pak Kades sama sekdes lagi ikut rapat di kantor Kecamatan Jogoroto”, ujar salah satu perangkatnya. Sementara TPK Desa Sumbermulyo Maskur yang juga Kasun Kebon Melati membenarkan kalau kondisi jalan di Dusun Kebon Melati rusak parah, ketika ditanya berapa komposisi campuran adonan luluh, dijawab
   Seperti biasanya saya sudah lupa karena saya tidak selalu menunggui dilokasi, lebih pas tanya pak Kepala Desa Fuad, kalau gak salah ya 1,2,3, sesuai SK Bupati Jombang. Kenapa komdisi jalan sekarang baru tiga bulan sudah rusak parah? Maskur diam seribu bahasa sambil menyuruh tolong hubungi pak Kades saja,” kata Maskur kepada suaraharianpagi.com,(13/4) di kantor bala desa Sumbermulyo.
   Agar diketahui, setiap perencanaan infrastruktur yang dibiayai dari APBN atau APBD harus dibuat perencanaan yang bagus dan detail, agar bangunan yang dibangun dari uang keringat rakyat dapat digunakan oleh rakyat dalam waktu yang lama minimal 5 sampai 6 tahun bahkan lebih. Jadi jika ada bangunan yang dibiayai dari APBN (DD) hanya hitungan bulan sudah rusak, itu layak diperiksa Aparat Penegak Hukum, Kepolisian atau Kejaksaan, tidak cukup Inspektorat saja, apalagi hanya tim monitoring dari Kecamatan. *ryan

Posting Komentar

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget