Jombang - Suaraharianpagi.com
Antisipasi
penyebaran Virus Corona (Covid-19), Puskesmas Japanan yang beralamatkan di Jl.
Sumber Boto No.61, Japanan,Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur,
melakukan berbagai tindakan pencegahan penyebaran Covid-19.
Di
setiap sudut ruangan puskesmas disediakan hand sanitizer dan menyediakan tempat
cuci tangan, semua ruangan setiap saat dibersihkan untuk lebih steril.
Warga
yang berobat ke Pukesmas didata dengan teliti, apalagi yang ada riwayat Kontak
Langsung dengan Pasien Covid-19 Didata dan dilaporkan ke Kecamatan setiap
harinya. Pukesmas Japanan menerapkan kebijakan Laporkan Perkembangan Covid-19,
setiap saat.
Ruang tunggu pasien diberi jarak (physical
distancing) guna menjaga jarak pasien dengan yang lainnya, dan itu merupakan
hal sederhana yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 sesuai
ajakan pemerintah.
Kepala Pukesmas Japanan, drg. Ariany
Ratnaningtyas, kepada Suaraharianpagi.com (17/4) menjelaskan bahwa pasien
sebelum masuk puskesmas dianjurkan untuk secreening lebih dulu yang telah
disiapkan di depan.
Setelah secreening selesai, kita juga
menyarankan untuk mencuci tangan atau memakai hand sanitizer dan duduk di ruang
tunggu yang disediakan dengan berjarak minimal satu meter, ujarnya.
Puskesmas Japanan juga berkoordinasi dengan
kecamatan dan kelurahan setiap harinya. Kemudian memasang banner sebagai bentuk
penyuluhan serta keliling ke setiap desa mensosialisasikan tentang pencegahan
Covid-19.
Untuk
warga yang baru pulang dari luar negeri atau dari tempat terdampak corona
dianjurkan untuk secreening lebih dulu di puskesmas, setelah tidak ada
ciri-ciri positif Covid-19, yang bersangkutan harus isolasi mandiri di rumah
selama 14 hari dengan tetap menerapkan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Untuk
warga yang baru pulang dari luar maupun dalam negeri dengan wilayah yang
terjangkit Covid-19, didata sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) guna
mempermudah pemantauan ke masyarakat, himbauh Ariany.
Dokter
Gigi yang punya pengalaman tugas di Pukesmas Japanan selama 10 tahun dan baru 4
bulan difinitif sebagai Kepala Pukesmas Japanan selain menangani Covid 19, juga
akan melakukan trobosan membuat klinik Ispa ( Infeksi saluran pernapasan atas )
di luar ruangan, jadi bila ada pasien yang punya penyakit pernapasan akan
diperiksa diluar tidak dimasukakan dalam ruangan, sekarang baru tahap penataan.
Dengan
kondisi yang ada saat ini kita manfaatkan semaksimal mungkin untuk melayani
kesehatan masyarakat, dan membantu program pemerintah untuk menanggulai Covid 19.
Ya begini kondisi Pukesmas Japanan selain kecil dan disana sini kondisi
bangunananya sudah banyak yang bocor. Harapan kami tahun 2021 renovasi yang
saya ajukan bisa terealisasi. Bukan berarti kita tidak semangat, kami tetap
semangat dan siaga, pantang menyerah agar masyarakat Kabupaten Jombang
khususnya warga Japanan dan sekitarnya terhidar dari Covid 19.
“Untuk
penangan Vocid 19, Pukesmas Japanan sangat mendukung sekali program pemerintah,
meskipun keterbatasan anggaran maupun tenaga, di Pukesmas Japanan hanya ada 31
pegawai, terdiri satu drg Gigi, saya sendiri dan dua dokter Umum, meskipun
capek tetap semangat dan siaga, untuk menyikapi hal tersebut kita bentuk tim,
masing masing tim menangani program masing-masing, saya selaku Kepala
Pukesmas yang mengkoordinasikan baik di desa maupun kecamatan, tentunya panduan
kita SOP dari Dinas Kesehatan, Tegas drg. Ariany Ratnatingtyas kepada
suaraharianpagi,com (17/4 ).
Sementara
daftar penanganan Covid 19 di Pukesmas Japanan,di beberapa desa sebagai
berikut, Desa Mojoduwur : OTG 8 orang, ODP 5 orang, Desa Wringinpitu : OTG 0,
ODP 2 orang, Desa Penggaron : OTG 2 orang, ODP 4 orang, Desa Rejoslamet : OTG 4
orang, ODP 2 orang, Desa Japanan : OTG 8 orang, ODP 1 orang, Desa Grobogan :
OTG 3 orang, ODP 1 orang, PDP 1 orang, Desa Latsari : OTG 1 orang, OPD 2 orang,
Desa Karanglo, OTG 2 orang. OPD 3 orang, dan diluar wilayah mojowarno ODP 1
orang, Desa Ngrimbi ODP 1 orang. *ryan.
Posting Komentar