JOMBANG – suaraharianpagi.com
Berita
tekait jalan Rabat Beton di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, baru tiga
bulan sudah rusak parah, telah ditanggapi pejabat Kecamatan Jogoroto, selaku
pembina desa. Kasih PMD Abdul Wakid misalnya, ia katakan dengan rusaknya jalan
di dusun Kebon Melati desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, yang baru tiga
bulan rusak parah di karenakan ada dua faktor yaitu factor teknis dan non
teknis. Faktor non teknis berarti kondisi alam sementara factor teknis, tidak
diuraiakan oleh Abdul Wakid seakan–akan ditutup tutupi untuk menyelamatkan
Kepala Desa Sumbermulyo, Fuad, dari jeratan hukum maupun denda dari
insfektorat.
Sementara
Camat Jogoroto, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Nunik Hindayati ST. lebih suka
kabur daripada menanggapi Berita Desa Sumbermulyo, yang jalan rabat betonnya
rusak parah baru tiga bulan dikerjakan. Padahal lewat percakapan ponselnya
tanggal 20/4 benjanji
akan
memberi tanggapanya setelah komunikasi dengan Kepala Desa Sumbermulyo, Fuad. “Hari
senin saja mas saya beri jawaban setelah saya komunikasikan dengan Kepala desa“
Tapi kenyataanya ia lebih suka kabur dari wartawan yang akan menagih janjinya
untuk menanggapi berita desa Sumbermulyo. Bahkan ada kesan Camat Jogoroto Nunik
Hindayati takut sama Kepala Desa Sumberluyo. Tidak hanya itu saja bahwa dugaan
yang selama ini sliweran di Kecamatan Jogoroto, bahwa Camat sering menerima
sesuatu dari Kepala Desa setelah mencairkan Dana Desa sangat kentara sekali.
Persoalan Desa Sumbermulyo telah dilimpakan ke Sekretaris Kecamatan Jogoroto,
Andi Purwanto.
Andi
dalam keteranganya kepada suaraharianpagi.com, mengatakan, “Berita desa
Sumbermulyo akan segera saya tidak lanjuti, terimakasih dengan informasinya,
karena itu menyangkut uang negara, bukan uang pribadi Kades, harus ada
pertanggang jawabanya. Untuk Bu Camat kondisinya sakit tidak bisa menemui,
mimpin rapat tadi pun sebenarnya sudah tidak kuat.” tegas Andi kepada
suaraharianpagi. com 20/4.
Perlu
diketahui Camat Jogoroto, Nunik Hindayati.ST. tanggal 20/4 telah memimpin rapat
dipendopo Kecamatan Jogoroto dari pagi hingga jam 12 siang. Diapun juga
menyetir mobil dinas sendirian, tapi untuk menemui wartawan alergi, ia lebih
suka kabur.
Proyek
Dana Desa di wilayah Kabupaten Jombang Bermasalah, kali ini proyek bangunan
jalan rabad beton di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang,
Jawa Timur, yang bermasalah. Pasalnya jalan di desa tersebut hanya hitungan
bulan selesai dibangun sudah remek alias rusak parah.
Jalan
rabad beton tersebut berlokasi di Dusun Kebon Melati RT.02, RW 13 dengan volume
pekerjaan 133 M X 3 M, dibiayai dari Dana Desa tahun 2019 sebesar Rp
89.650.000; di kerjakan bulan Januari tahun 2020.
Dari
pantauan dilapangan pembangunan tidak transparan, dalam prasasti bangunan tidak
mencantumkan ketebalan jalan rabad beton tersebut. Jalan selesai dibangun
sekitar tanggal 17 Januari tahun 2020, namun kondisinya saat ini sudah
memprihatinkan, sudah mengalami pecah-pecah, retak, dan permukaan jalan sudah
terkelupas alias remek sepanjang jalan dari ujung ke ujung. Kalau toh ada yang
masih bagus itu hasil patungan warga disekitarnya satu bek sak semen untuk
memperbaiki. Sementara warga yang tidak ikut patungan semen karena tidak mampu
kondisi jalan didepan rumahnya masih kelihatan rusak parah.
Menurut
salah seorang warga yang menolak disebutkan namanya, ia mengatakan, “bangunan
jalan tersebut selesai dikerjakan sekitar tanggal 17 Januari 2020 lalu, tapi
sekitar dua bulan, jalan sudah rusak, permukaan jalan terkelupas semua dan
berlubang.
Pelaksanaan
pembangunan memang dilaksanakan secara asal-asalan. Adonan semen yang digunakan
takaranya ngawur, mestinya menurut SK Bupati Jombang Komposisi campuran 1,2,3,
(satu sak semen, dua kotak ukuran pasir dan tiga kotak ukuran batu koral)
tetapi oleh TPK Desa Subermulyo, Maskur, diduga campuranya diganti menjadi
1,3,3 (satu sak semen, tiga kotak ukuran pasir dan tiga kotak ukuran batu koral).
Padahal saat pelaksanaan sudah banyak yang mengingatkan, tapi tidak digubris.
Ketimbang dimusuhi, akhirnya pilih diam.” keluhan warga kepada wartawan
suaraharianpagi.com. ( 13/4 ).
Ditambahkan,
saya ini rakyat biasa, jadi hanya bisa pasrah, padahal uang yang digunakan
untuk membangun adalah uang hasil pajak yang dikumpulkan dari keringat rakyat,
termasuk saya dan keluaraga”. ujar warga dengan nada jengkel.
“Saya
juga tidak ikhlas kalau uang pajak yang mereka bayarkan kepada pemerintah
digunakan untuk membangun asal-asalan seperti di Desa Sumbermulyo, Dana Desa
kan uang dari rakyat, bukan uang pribadi Kades” Tegas warga dengan nada sewot.
Kepala
Desa Sumbermulyo, Fuad, saat dimintai konfirmasi dikantor balai desa, tidak ada
ditempat, Pak Kades sama sekdes lagi ikut rapat di kantor Kecamatan Jogoroto,
ujar salah satu perangkatnya. Sementara TPK Desa Sumbermulyo Maskur yang juga
Kasun Kebon Melati membenarkan kalau kondisi jalan di Dusun Kebon Melati rusak
parah, ketika ditanya berapa komposisi campuran adonan luluh, dijawab seperti
biasanya saya sudah lupa karena saya tidak selalu menunggui dilokasi, lebih pas
tanya pak Kepala Desa Fuad, kalau gak salah ya 1,2,3, sesuai SK Bupati Jombang.
Kenapa komdisi jalan sekarang baru tiga bulan sudah rusak parah? Maskur diam
seribu bahasa sambil menyuruh tolong hubungi pak Kades saja,” kata Maskur
kepada suaraharianpagi.com, (13/4) di kantor bala desa Sumbermulyo.
Agar
diketahui, setiap perencanaan infrastruktur yang dibiayai dari APBN atau APBD
harus dibuat perencanaan yang bagus dan detail, agar bangunan yang dibangun
dari uang keringat rakyat dapat digunakan oleh rakyat dalam waktu yang lama
minimal 5 sampai 6 tahun bahkan lebih. Jadi jika ada bangunan yang dibiayai
dari APBN (DD) hanya hitungan bulan sudah rusak, itu layak diperiksa Aparat
Penegak Hukum, Kepolisian atau Kejaksaan, tidak cukup Inspektorat saja, apalagi
hanya tim monitoring dari Kecamatan..
Apalagi
kalau kita melihat dilapangan pekerjaan rabat beton di Dusun Kebon Melati, Desa
Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, begitu rusak parah dalam hitungan bulan,
dibiarkan saja, dibenak kita akan timbul tadah tanya besar, ada apa dengan
Aparat Penegak Hukum yang ada di Kabupaten Jombang. *ryan