suaraharianpagi

Latest Post

Mojokerto - suaraharianpagi.com 
   Untuk memastikan bantuan sosial tepat sasaran, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menggelar rapat koordinasi (Rakor) Program Keluarga Harapan (PKH) dengan sub kegiatan fasilitasi bantuan pengembangan ekonomi masyarakat, di Aula Universitas Bina Sehat PPNI, Sabtu (18/3) pagi.
   Pada pelaksanaan rakor yang terdapat sesi tanya jawab tersebut, juga diikuti sedikitnya 120 pendamping PKH dan 5 Taruna Siaga Bencana (Tagana) dari 18 Kecamatan se-Kabupaten Mojokerto. Serta turut dihadiri Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian RI Robben Rico, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto Try Raharjo Murdianto, Forkopimca Mojoanyar, serta Kepala Desa Gayaman.
   Dalam rakor ini, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati menyampaikan, agar pendataan warga penerima bantuan sosial dapat dilakukan secara cepat dan tepat sasaran, karena hal tersebut, selaras dengan kebijakan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk pengentasan kemiskinan ekstrem hingga zero di akhir 2024.
   "Nah makannya kemarin sebagai langkah awal disinkronkan dengan DTKS, maka yang tidak sinkron dengan DTKS berarti memang error'," ujarnya.
   Selain itu, untuk warga yang tidak masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), Bupati Ikfina mengimbau, agar segera dilaporkan dan mengklarifikasi ke desa setempat, serta Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto juga melakukan verifikasi dan validasi terhadap data Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) terhadap data DTKS Pemkab Mojokerto.

 Maka data ini keluar, ini perlu dipublikasikan di desa, nanti masyarakat desa yang tahu dan sudah oke, baru pengesahan, itu yang akan kita garap dalam rangka memenuhi pemerintah pusat terkait zero kemiskinan ekstrem di akhir 2024," bebernya.
   Orang nomor satu dilingkup Pemerintah Kabupaten Mojokerto juga meminta, agar para pendamping PKH dan Tagana ikut serta mendukung terkait penyesuaian data penerima bantuan sosial di Kabupaten Mojokerto secara cermat dan tepat sasaran, dan didukung dengan pelayanan berbasis teknologi informasi yakni SANG PATIH KESOS alias Sarana Pengaduan Dengan Pelayanan Hati dan Kasih Sayang Dalam Penanganan Kesejahteraan Sosial milik Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto, agar bantuan tersebut bisa benar-benar difokuskan pada Desil bawah atau rumah tangga yang masuk ke dalam DTKS Kabupaten Mojokerto.
   "Semuanya ini bisa terlaksana berkat kinerja dari anda semuanya, maka saya minta tolong kerjasamanya dan partisipasinya," pungkasnya. *komf/ds

Mojokerto - suaraharianpagi.com
   Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari ikuti senam bersama GOW (Gabungan Organisasi Wanita) dalam rangka memperingati HUT GOW ke-44 di Glora A.Yani Kota Mojokerto, sabtu (18/3) pagi.
   Seusai senam bersama ratusan anggota GOW Ning Ita sapaan akrab wali kota Mojokerto memberikan sambutan dengan satu pesan kepada semuanya agar selalu menerapkan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat).
   "Ibu adalah sumber dari cinta, InsyaAlloh kalau seorang ibu memancarkan rasa cinta dan kebahagiaan maka keluarga akan tersinari dengan kebahagiaan karna cinta seorang ibu," kata Ning Ita.
   Saat ini Pemerintah Kota Mojokerto sudah menjamin hampir 100% tepatnya 99,8% warganya yang tercover oleh jaminan Kesehatan atau BPJS. Meski sudah terjamin BPJS kita semua tidak menginginkan sakit, tapi yang kita harapkan bagaimana kita di anugerahi sehat lahir dan batin sehat jasmani dan rohani," kata Ning Ita.
   Salah satu kuncinya adalah ikhtiar. Ikhtiar lahir yang bisa kita lakukan dengan terus menerapkan PHBS, menjaga gaya hidup yang sehat, pola makan yang sehat. Saat ini sudah banyak anak-anak belasan tahun yang terkena penyakit Degeneratif yang di sebabkan oleh pola hidup yang kurang sehat,"jelas Ning Ita.
   Maka saya minta, ibu sebagai sumber ilmu, sumber cinta, sumber kasih sayang di dalam keluarga ayo kita uswatun hasanah menjadi suritauladan yang baik, ibuknya menjaga pola hidupnya yang sehat. Kalau ibunya menerapkan pola hidup yang sehat, maka semuanya akan sehat," ajak Ning Ita.
   Ning Ita berharap 500 orang yang hadir hari ini sudah menerapkan oalahraga yang merupakan bagian dari PHBS dan mengajak untuk dilakukan secara istiqomah.


Semoga dengan ikhtiar yang maksimal secara lahir dan dibarengi dengan do'a, maka ridho Alloh akan bersama dengan kita," ucap Ning Ita menutup sambutannya.
   Sementara itu Ketua GOW Kota Mojokerto Dewi Ratna Wati Gaguk Tri Prasetyo berharap, bertambahnya usia GOW akan bertambah pula tingkat kedewasaan dalam melakukan pengabdian di masyarakat.
   "GOW Kota Mojokerto harus tetap maju, terus mengabdi, berkarya, berkolaborasi dengan pemerintah daerah, untuk turut membangun Kota Mojokerto," ungkapnya.
   Dalam kegiatan senam bugar bersama ini, turut disediakan 440 makanan dan minuman gratis produk UMKM Kota Mojokerto, serta disediakan puluhan dorprize dengan hadiah utama lemari es. *adv/ds

Jombang - suaraharianpagi.com
   Produksi yang dihasilkan oleh beroperasinnya rumah sakit cukup beragam, tergantung dengan tingkat kunjungan pasien, yang melakukan perawatan di rumah sakit tersebut. Namun yang paling penting dan harus di fahami oleh masyarakat bahwa limbah medis ini masuk dalam kategori limbah B3, yaitu limbah Bahan Beracun dan Berbahaya, sehingga limbah ini pun diperlakukan secara khusus.
   Sesuai dengan peraturan perundangan No. 32 Tahun 2009 Pasal 104, limbah medis tidak diperkenankan dibuang sembarangan. Dalam pasal tersebut disebutkan bahwa ”setiap orang yang melakukan dumping limbah dan/atau bahan ke media lingkungan hidup tanpa ijin sebagaimana dimaksud dalam pasal 60 dipidana dengan penjara paling lambat 3 tahun, dan denda paling banyak 3 milyar”
   Meskipun sudah jelas dalam undang-undangnya, namun masih ada saja beberapa rumah sakit yang lalai dalam penanganan limbah kategori B3, sehingga mengancam keselamatan dan kesehatan masyarakat sekitarnya.
   Sebagaimana hasil investigasi yang dilakukan oleh suaraharianpagi.com, ditemukan limbah medis dalam jumlah yang cukup besar dan banyak dibelakang rumah salah satu warga RT. 01 RW. 02 di Dusun Mancilan, Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
   Terdapat beberapa karung plastik berwarna hitam berukuran jumbo dibelakang rumah warga yang berisi botol infus, sepet suntikan, botol alcohol, dan beberapa botol obat yang lain, yang diduga berasal dari Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah, Mojoagung, Kabupaten Jombang.
   Salah satu warga yang tinggal tak jauh dari penampungan limbah Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, yang berlokasi di Dusun Mancilan RT. 01 RW. 02, Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, yang tidak mau disebutkan namanya menuturkan kepada awak media suaraharianpagi.com, “merasa resah dan was-was akan terdampak oleh limbah rumah sakit tersebut, lebih-lebih musim wabah covid kemarin.” ujarnya.
   Masih kata warga mancilan, bahwa “keberadaan penampungan limbah B3 tersebut sudah hampir dua tahun berjalan, kami didalam rumah kalau tidak penting gak mungkin mendekat, tapi anak-anak kami selalu bermain tak jauh dari tumpukan limbah B3 dari rumah sakit tersebut, ini yang menjadi was-was dan ketakutan kami, tertular penyakit dari rumah sakit.”
   “yang saya herankan dari pihak desa kok diam saja, jangan-jangan desa sudah ditutup oleh pihak Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Mojoagung,” tegas warga dengan nada kesal.
   Sementara Kepala Desa Mancilan Atim, yang dikonfirmasi suaraharianpagi.com lewat ponselnya, membenarkan kalau limbah komsumsi dari PKU Muhammdiyah menumpuk dibelakang rumah warga, karena yang memilah-milah kondisinya sedang sakit. Ia juga mengatakan “dengan menumpuknya limbah tersebut saya sudah koordinasi dengan sopir DLH dan sebagian sudah diangkut ke TPA. Karena kondisi jalan yang menuju TPA dalam perbaikan tidak bisa diliwati akhirnya tertunda, insyaallah dua sampai tiga hari kalau jalanya sudah selesai akan dilanjut diangkut dan dibuang ke TPA.” kata Atim dengan nada lugas dan jelas.
   Masih kata Kades Mancilan Atim, Ia juga membenarkan bahwa limbah B3 tersebut berasal dari Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, Mojoagung, Ia juga mengiyakan kalau ada kerjasama dengan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, berbentuk Mou secara tertulis yang ditandatangi oleh Derektur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, sudah berjalan setahun, sejak Rumah Sakit dibuka untuk umum.
   Atim juga menceritakan bahwa “MOU dengan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, untuk mengangkut dan membuang limbah B3 dapat imbalan Rp.1.500.000; per bulan, satu juta rupiah (Rp1.000.000;) untuk yang mengangkut dan memilah limbah, limaratus rupiah (Rp500.000;) untuk desa. Untuk lebih jelasnya ke Rumah Sakit saja,” pungkas Kades Mancilan aTim.
   Humas Rumah Sakit Muhammadiyah, Mojoagung, Yasin yang didampingi Dr. Cupuwatie dan Erlina ketika dikonfirmasi di ruang rapat, mengatakan, “semua informasi perlu saya klarifilasi dulu, biar tidak simpang siur dan tumpang tindih, kita jadwalkan hari senin depan, disamping itu kami juga tidak bisa memberi jawaban karena Bu Direktur masih diluar kota, saya mintak maaf dan pengertianya” tegas Yasin kepada awak media suaraharianpagi.com,17/3. *ryan

Lamongan - suaraharianpagi.com
   Menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah seluruh Siswa Siswi KB/RA Perwanida III dan seluruh Dewan Guru serta wali Siswa Siswi KB/RA Perwanida III mengadakan acara makan bersama di halaman sekolah, (17/3). 
   Musrifah S.P.D.I selaku kepala KB/RA Perwanida III memanfaatkan momen ini untuk memohon maaf dan mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan. “Kami selaku kepala KB/RA dan pribadi mengucapkan permohonan maaf jika ada kesalahan baik perkataan maupun perbuatan, baik yang disengaja maupun tidak. 
   Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1444 H kepada ibu Guru dan wali siswa/siswi semua, semoga di bulan yang suci ini kita bisa menjalankan dengan maksimal dan lebih baik dari tahun kemarin,” ungkap beliau dalam sambutan pada acara tersebut. 
   Suasana akrab dan kebersamaan terlihat pada saat acara berlangsung. Makanan dan minuman disajikan berjajar memanjang dan saling berhadapan. Setelah diadakan sesi berdoa bersama, para siswa/siswi, ibu guru serta wali siswa/siswi dipersilahkan untuk menyantap makanan yang telah disajikan. AN salah satu wali siswa memberikan apresiasi baik pada acara hari ini. 
   Karena momen acara ini biasanya dilaksanakan menjelang bulan suci Ramadhan datang. Acara ini bertujuan untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, yang kedua untuk mempererat tali silaturahmi antar guru dan wali siswa. Karena dengan melakukan kegiatan secara bersama – sama kami akan menjadi lebih kompak dan solid,” terangnya. 
   Kami Segenap keluarga besar wali siswa Siswi RA Perwanida III mengucapkan mohon maaf lahir batin, serta selamat menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan. Semoga bulan Ramadhan tahun ini diberikan kelancaran dan kemudahan sehingga bisa beribadah dengan maksimal, pungkasnya.* Ind

Lamongan - suaraharianpagi.com
   Menghapus tato bukan perkara mudah. Butuh biaya mahal serta kesabaran menahan rasa sakit berulang kali. Tapi untuk mereka yang telah berhijrah, rasa sakit sudah tidak menjadi ukuran. Tinggal masalah biaya saja yang harus dipikirkan. Sebuah kegiatan hapus tato gratis yang diadakan oleh PT Elaf Indonesia Tour Travel Lamongan, telah menarik perhatian masyarakat setempat, Jumat (17/03).
   Puluhan orang bertato datangi kantor tersebut dengan rasa penyesalan telah memelihara tato di badannya. Meskipun kegiatan hapus tato ini dilaksanakan untuk pertama kalinya, antusiasme peserta sangat tinggi. Dari awal pendaftaran, terdapat 20 peserta yang mendaftar, hingga pada pelaksanaannya, tercatat ada 30 peserta yang mengikuti kegiatan tersebut. 
   Peserta kegiatan hapus tato tersebut tidak hanya dari kaum adam, tetapi juga ada dari kaum hawa yang sangat antusias untuk menghapus tato di badannya. Beberapa di antaranya, seperti DA, warga Lamongan, memiliki beberapa bentuk tato di tubuhnya dan berniat untuk menghapusnya. "Sudah nyesel pengen hijrah. Semoga setelah ini bisa lebih baik," ujarnya saat ditemui awak media usai mengikuti kegiatan hapus tato. 
   Direktur PT Elaf Indonesia, Apriana Rizky, mengungkapkan bahwa meskipun kegiatan hapus tato dilaksanakan secara spontan dan untuk pertama kalinya, animo masyarakat sangat antusias. Kegiatan hapus tato ini menjadi motivasi bagi dirinya untuk mengajak hijrah lebih baik, terutama bagi mereka yang memiliki tato di tubuhnya untuk menghapusnya dengan media laser secara gratis. 
   "Alhamdulillah, antusias peserta lumayan banyak dari awal 20, sampai pelaksanaan hari ini hampir 30 peserta, terang Apriana R.Pihak PT Elaf Indonesia berharap dapat menggelar kegiatan serupa di masa depan, karena penghapusan tato tidak bisa dilakukan hanya sekali saja, melainkan butuh proses. Mereka berharap dapat memfasilitasi masyarakat yang ingin berhijrah ke arah yang lebih baik, pungkasnya.*Ind

suasana lokasi kebakaran
Lamongan - suaraharianpagi.com
   Masyarakat Desa Prijek Ngablak Kecamatan Karanggeneng Kabupaten Lamongan mendadak Panik. Karena, setalah tiga rumah milik warga setempat ludes terbakar, Kamis (16/03 ) sekitar pukul 19.45 WIB. 
   Adapun ke tiga rumah yang terbakar adalah milik Adenan (72), Darwi (70) dan Kasmidin (63) yang kesemuanya warga Desa Prijek Ngablak Kecamatan Karanggeneng Kabupaten Lamongan. Kebakaran rumah itu diduga berawal salah satu korban pemilik rumah yakni istri korban Pateni (61) pada sekitar pukul 18.00 WIB menyalakan belerang untuk bediang kambing. 
   Keterangan kejadian di lapangan Usai menyalakan ditinggal pergi dan tidur - tiduran di ruang tamu. Dan sekitar pukul 19.30 wib korban Adenan mengetahui dan mencium bau benda yang terbakar. Dia kemudian keluar rumah dan melihat api sudah membesar membakar rumah yang berada di samping rumahnya. Korban berteriak minta tolong kepada tetangganya Kemudian bersama - sama melakukan pemadaman dengan peralatan seadanya dan salah satu warga menghubungi petugas pemadam kebakaran. 
   Api pun sudah membesar dan rumah samping kiri serta kanan ikut terbakar. Karena kekompakan warga desa sehingga api dapat dikuasi dan dipadamkan. Selang beberapa menit kemudian datang tiga unit pemadam kebakaran datang membantu sisa - sisa api dan melakukan pembasahan. 
   Ipda Anton Krisbiantoro Kepala Seksi Humas Polres Lamongan membenarkan adanya kejadian kebakaran rumah di Desa Prijek Ngablak Kecamatan Karanggeneng. Dia mengatakan setelah dilakukan penyelidikan dan pemeriksaan sejumlah saksi diduga penyebab kebakaran rumah itu, salah satu korban yang rumahnya terbakar, api berasal dari pembakaran bediang kambing. 
   Dari masalah tersebut dapat kita simpulan kebakaran rumah tersebut disebabkan bakaran belerang dan membuat bediang kambing yang buat salah satu korban. Akibat kejadian kebakaran tersebut korban mengalami kerugian sekitar Rp 75 juta," terang Ipda Anton Krisbiyantoro, Jumat (17/03). * ind






amongan - suaraharianpagi.com
   Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki meresmikan Restoran dan Pabrik pengolahan garam di Pondok Pesantren Sunan Drajat Paciran Lamongan, Kamis (16/3 ). 
   Menurut Teten Dalam sambutanya, Ia menilai upaya pengembangan unit usaha yang digalakkan oleh Ponpes Sunan Drajat Lamongan bisa menjadi ekosistem baru perekonomian di masyarakat. 
   Lanjut Teten, meskipun Ponpes Sunan Drajat sudah memiliki berbagai unit usaha dan juga dilengkapi toserba justru jangkauan bisnis terus dikembangkan semakin luas serta menyerap produk usaha masyarakat. “Dengan bisnis pesantren, yang juga melibatkan 17 pesantren di Jawa Timur. 
   Tiap pesantren pasti punya produk dan diapresiasi oleh koperasi sekaligus yang memasarkannya lewat jaringan toko serba ada dan bisa keluar daerah,” katanya. 
   Lebih lanjut Teten yang didampingi pengasuh Ponpes Sunan Drajat Lamongan, KH. Abdul Ghofur berharap agar gebrakan ini bisa dicontoh pesantren lain dan bahkan seluruh Indonesia yang mana setiap pesantren punya bisnis usaha sesuai keunggulan daerah masing-masing.
   Karena dikelola oleh pesantren, Teten meyakini bahwa pesantren bisa menjadi inkubator bisnis, tempat belajar, tempat untuk menyiapkan para santri sebagai saudagar-saudagar baru. “Karena syarat negara maju adalah bisa memenuhi kebutuhan masyarakat melalui wirausahawan,” tambahnya. 
   Tak hanya itu, Teten juga memuji keberanian Ponpes Sunan Drajat Lamongan yang mendirikan pabrik pengolahan garam. “Saya rasa perlu adanya pengolahan-pengolahan garam yang tidak memerlukan alat maka dari itu perlu adanya teknologi yang tidak mengandalkan cuaca seperti di sini Ponpes Sunan Drajat,” katanya.
   Kita masih impor garam industri untuk bisa mencukupi itu 2,1 atau 2,3 juta ton pertahun. Produksi dalam negeri sekitar 600 ribu sampai 700 ribu ton. Soal garam karena terpengaruh musim jadi suplai garam terganggu oleh karena itu wajar kalau kemudian berdampak ke harganya, pungkasnya. * Ind














Jombang - suaraharianpagi.com 
   Respon cepat Bupati Jombang dengan adanya ratusan Sapi yang dilaporkan terserang penyakit Lumpy Skin Disease (LSD), langsung memberikan bantuan obat-obatan berupa vitamin, antibiotik dan disinfektan sekaligus melihat langsung kondisi sapi yang terkena virus.
   Salah satunya, Bupati meninjau sapi milik Abdurohim yang terserang penyakit LSD di Dusun Gempolpait, Desa Banjardowo, Kecamatan/Kabupaten Jombang, pada Kamis (16/3) pagi.
   Tiba dilokasi, Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab langsung menuju kandang sapi dan melihat langsung kondisi sapi yang terserang Lumpy Skin Disease. Kulit sapi terlihat bentol bentol seperti cacar. Bupati juga nampak berdialog langsung dengan pemilik sapi Abdurohim untuk mencari tahu gejala awal sapinya yang sudah 10 hari terserang Lumpy Skin Disease, yang kini kondisinya berangsur membaik. Petugas Kesehatan Hewan yang ikut mendampingi juga nampak memberikan penjelasan.
   "Alhamdulillah, kini kondisi sapi sudah berangsur membaik, setelah saya melaporkan kepada petugas kesehatan hewan", tuturnya.
   Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab menyebutkan bahwa kesembuhan sapi yang terserang virus LSD semakin meningkat. Saat ini sudah semakin membaik mencapai 50 persen.
   "Jumlah sapi yang terserang LSD terdata 992 ekor. Data ini tercatat sejak 6 Januari sampai Maret hari ini. Tapi penyembuhan sudah 50 persen. Angka ini tersebar di 14 Kecamatan," ungkap Bupati Mundjidah Wahab saat meninjau lokasi sapi terjangkit LSD.
   Bupati mengatakan, bahwa saat ini langkah yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Peternakan antara lain: KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) ke peternak; melakukan penyemprotan desinfektan baik di pasar hewan, RPH maupun kandang peternak; pengobatan LSD bagi ternak yg sudah terjangkit LSD secara tuntas.
   "Saya menghimbau kepada para peternak sapi untuk segera lapor ke Pusat Kesehatan Hewan apabila ada gejala gejala ternak kurang sehat. Sehingga petugas lapangan bisa segera mengunjungi dan melakukan penanganan. Ada dokter hewannya juga," paparnya.
   "Obat obatan akan diberikan oleh dokter hewan dan petugas dari Dinas Peternakan jika ada sapi yang terjangkit LSD", tambahnya.
   Bupati juga mengatakan bahwa kasus LSD di Jombang ini sudah dilaporkan ke Dinas Peternakan Provinsi Jatim. "Untuk Vaksinnya ini kita minta ke provinsi, ternyata provinsi juga nunggu dari Kementerian" jelas Bupati.
   Meski ada ratusan sapi terjangkit LSD, Bupati mengaku selama ini belum ada laporan kematian sapi akibat LSD. "Tidak ada laporan sapi mati karena LSD," pungkasnya. *ryan

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget